Bingung mana lebih bagus, rubber ink vs plastisol? Kami akan memberikan gambaran detail mengenai keduanya dalam artikel ini.
Seperti yang kita tahu, dua jenis tinta ini memang menjadi primadona dan paling banyak dipakai untuk menyablon kaos.
Masalahnya, banyak yang beranggapan bahwa hasil akhir tinta ini tampak mirip atau bahkan sama. Oleh sebab itu, mayoritas orang bingung bagaimana cara membedakannya.
Bahkan, pebisnis sablon pun masih ada yang merasa bahwa keduanya memang memiliki hasil akhir sama. Khususnya, para pebisnis yang masih pemula.
Maka dari itu, kami akan membahas beberapa poin yang membedakan dua tinta favorit buat para penyablon ini. Selamat menyimak.
Ketahui mana lebih bagus, rubber ink vs plastisol
Tinta rubber dan plastisol merupakan dua di antara jenis sablon terbaik untuk kaos tahan lama. Selain dua jenis tersebut, masih banyak pilihan lainnya seperti pigmen, foam, flocking, dan lain-lain. Namun, di antara semua tinta sablon, plastisol dan rubber-lah yang paling sering dipakai di Indonesia.
Untuk mengetahui mana yang terbaik di antara keduanya, kita harus mengetahui perbedaan mendasar masing-masing tinta tersebut. Berikut ini ulasannya:
Jenis sablon plastisol
Plastisol merupakan sejenis tinta yang terbuat dari campuran bahan kimia, plastik, dan minyak. Ciri khususnya adalah tidak mudah kering saat di screen. Pasalnya, basis tintanya memang minyak yang membutuhkan waktu lama untuk mengering.
Teknik yang digunakan untuk menerapkan tinta plastisol ini tergolong manual. Apabila teknik dan prosesnya dilakukan dengan benar, maka sablon ini akan menghasilkan produk yang tidak mudah pecah atau retak. Selain itu, dia juga tidak mudah mampet pada screen.
Keunikan dan kelebihan lain dari plastisol yang tidak dimiliki oleh tinta lain adalah bisa digunakan untuk membuat desain dengan detail kecil seperti titik-titik, atau detail lainnya. Semua detail tersebut dapat digambarkan dengan jelas melalui tinta satu ini.
Selain itu, plastisol juga menghasilkan tekstur yang terlihat lebih mengilap. Bila diraba, terasa sedikit tebal di tangan.
Menariknya lagi, meski hanya satu kali gesut, tintanya bisa langsung menempel pada kaos secara kuat. Hasilnya pun cukup cerah sehingga terlihat sangat indah bila dilihat.
Plastisol juga menjadi tinta yang minim limbah karena setelah digunakan bisa disimpan dan dipakai lagi.
Sablon rubber
Tinta ini juga sering disebut karet. Sesuai dengan namanya, sifat dari tinta ini adalah elastis. Rubber ink merupakan sejenis sablon yang berbahan dasar air. Dari sini, perbedaannya dengan plastisol sudah sangat terlihat jelas.
Karena berbahan dasar air, para penyablon bisa mencampurkan tintanya dengan air atau mengolahnya terlebih dahulu menggunakan air sebelum diaplikasikan.
Selain itu, tintanya juga lebih mudah dan cepat terserap ke dalam serat kain. Bila diraba, hasil sablon dari tinta ini terasa lebih lembut bila dibandingkan dengan versi minyak.
Menariknya lagi, tinta rubber sangat cocok dipakai pada kain berwarna gelap dengan hasil yang lebih lembut dan tahan lama. Meskipun warna bahannya hitam, dia bisa menutup media tekstilnya dengan sempurna.
Soal harga, rubber ink juga lebih ekonomis sehingga cocok buat pelanggan yang punya budget rendah.
Kesimpulan
Dari sekilas perbedaan keduanya dalam pemaparan di atas, kita bisa ambil kesimpulan bahwa keduanya memiliki nilai plus minus sendiri-sendiri. Sebagai pebisnis atau pembeli, kita tinggal menyesuaikannya saja dengan kebutuhan.
Agar lebih detail mengenai kelebihan dan kekurangannya, silakan cek pembahasan di bawah ini.
Kelebihan dan kekurangan sablon plastisol vs rubber
Berikut ini adalah beberapa poin kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh karet dan plastisol:
Kelebihan dan kekurangan plastisol
Berikut ini beberapa poin yang menjadi kelebihan plastisol:
- Lebih tahan lama. Meski dicuci berkali-kali, produknya tetap bagus, tidak pecah, atau memperlihatkan tanda kerusakan.
- Mampu menempel kuat pada kain.
- Dalam satu kali gesut, sudah bisa menghasilkan warna cerah.
- Minim limbah.
- Tintanya bisa disimpan dan digunakan lagi.
Adapun kekurangannya adalah:
- Proses pengeringannya cukup lama karena oil-based. Kadang, dibutuhkan alat tambahan seperti curing untuk membantu proses pengeringan.
- Tinta ini menutup serat kain sehingga udara tidak mudah keluar masuk. Saat dikenakan, bagian sablon akan terasa agak gerah.
- Keseluruhan prosesnya butuh waktu lama sehingga tidak cocok untuk konsumen yang menghendaki deadline cepat.
- Perawatannya harus hati-hati. Misalnya dengan tidak menyetrika pada bagian sablonnya secara langsung untuk menghindari lengket dan meleleh.
- Soal harga, plastisol cenderung lebih mahal dibanding rubber.
Meski dengan kekurangan di atas, perlu diingat bahwa tinta ini diakui dalam standar internasional. Itulah mengapa banyak yang masih memilihnya menjadi sablon terbaik.
Kelebihan dan kekurangan sablon rubber
Berikut ini beberapa kelebihan dari rubber ink:
- Bila biasanya sablon tidak aman disetrika, rubber ini tergolong aman sehingga teknik perawatannya lebih mudah.
- Tingkat elastisitas tinta ini sangat tinggi, khususnya saat masa produksi.
- Tinta ini tidak menutup serat kain secara utuh. Artinya, dia sangat breathable atau tetap ada celah buat udara masuk. Dengan begitu, meski cuaca sedang panas atau Anda sedang berkeringat, rasa kaosnya tetap akan adem.
- Saat terkena noda, sablonnya juga lebih mudah dibersihkan dengan air sebab memang rubber merupakan water-based ink.
- Waktu produksinya jauh lebih cepat karena proses pengeringannya yang cepat. Sangat cocok buat pelanggan yang menetapkan deadline singkat atau sedang diburu waktu saat melakukan pemesanan.
- Harganya ekonomis sehingga lebih mudah diterima oleh semua kalangan. Ketika ada pelanggan yang datang dengan anggaran yang pas-pasan, Anda juga tidak perlu bingung memikirkan bagaimana produksinya karena rubber punya rentang harga yang lebih logis untuk dipilih.
Selanjutnya, berikut ini kekurangan tinta karet:
- Limbahnya lebih banyak dan bisa menimbulkan kerak.
- Kadang dalam proses produksi terjadi penyumbatan pori-pori screen karena kerak tinta yang menempel. Hal ini terjadi saat ada pesanan dalam jumlah banyak.
- Apabila salah dalam memilih tinta rubber, maka hasilnya akan terasa lebih kaku, keras, dan tidak awet di kaos. Maka dari itu, penting untuk memilih konveksi kaos di Bandung terbaik agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Kesimpulan
Dengan beragam kelebihan dan kekurangan di atas, artinya untuk menentukan mana yang lebih bagus antara plastisol ink dan rubber, Anda perlu lihat situasi dan kondisinya terlebih dulu.
Jika memang yang jadi patokan pesanan dari pelanggan adalah harga yang murah, maka rubber bisa menjadi pilihan yang pas.
Namun, saat pelanggan mau kualitas yang lebih baik tanpa memedulikan waktu produksi yang lebih lama dan teknik perawatan yang lebih jlimet, maka tinta plastisol adalah pilihan yang tepat.
Intinya, bagus tidaknya tinta tetap relatif karena harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.
Maka dari itu, saat Anda membuka bisnis sablon, penting untuk mengenali kebutuhan pelanggan dan profil mereka agar bisa memberikan produk terbaik.
Sekarang, sudah lebih jelas mana lebih bagus, rubber ink vs plastisol. Jika Anda ingin melihat koleksi kaos bersablon dengan kualitas terbaik, langsung saja hubungi konveksi kaos Oscas yang bertempat di Bandung dan sudah berpengalaman.